Stablecoin Capai Rekor Baru di Tengah Gejolak Pasar Kripto

Di tengah gejolak pasar kripto yang ditandai dengan penurunan harga aset digital dan likuidasi besar-besaran, kapitalisasi pasar stablecoin justru mencatat rekor tertinggi sepanjang masa. Per 15 Desember, nilai kapitalisasi stablecoin mencapai **$309,83 miliar**, naik 0,44% dalam 24 jam terakhir.

Fenomena ini menunjukkan bahwa investor tidak meninggalkan ekosistem kripto, melainkan memindahkan modal mereka ke aset yang lebih stabil—sebuah strategi defensif yang umum selama periode ketidakpastian.

Dominasi Stablecoin dan Pertumbuhan Tahunan yang Mengesankan

Tether (USDT) tetap menjadi pemimpin pasar stablecoin dengan pangsa pasar sekitar **60%**. Diikuti oleh USDC, DAI, dan stablecoin lainnya yang terus berkembang dalam ekosistem DeFi dan perdagangan harian.

• Kapitalisasi pasar stablecoin tumbuh **50,95%** sejak awal 2025, dari $205,24 miliar pada 1 Januari menjadi hampir $310 miliar pada pertengahan Desember.
• Pertumbuhan ini terjadi meskipun pasar spot dan derivatif mengalami tekanan berat akibat volatilitas tinggi.
• Stablecoin menjadi “pelabuhan aman” sementara bagi trader yang menunggu momen tepat untuk masuk kembali ke pasar.

Likuidasi Besar-Besaran Tidak Menghentikan Minat pada Stablecoin

Pada 15 Desember, pasar kripto diguncang oleh gelombang likuidasi senilai **$650 juta**, yang memengaruhi lebih dari **185.000 trader**. Sebagian besar berasal dari posisi long yang terlalu leverage.

Meski demikian, aliran modal ke stablecoin justru meningkat, menandakan bahwa investor masih percaya pada prospek jangka panjang aset kripto.

Rincian Likuidasi dan Respons Pasar

• Bitcoin menyumbang **$222 juta** dari total likuidasi harian, dengan **$200 juta** berasal dari posisi long.
• Ethereum, Solana, dan XRP juga mengalami tekanan likuidasi signifikan, namun tetap menarik minat institusional.
• Investor institusional seperti BitMine Immersion bahkan memperkuat posisi mereka—membeli Ethereum senilai **$320 juta** dalam satu transaksi.

Dorongan Regulasi dan Adopsi Institusional

Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa stablecoin semakin diterima sebagai kelas aset yang sah. Visa baru-baru ini meluncurkan **praktik konsultasi stablecoin** untuk lembaga keuangan global, membantu bank dan fintech mengintegrasikan stablecoin ke dalam infrastruktur pembayaran mereka.

“Stablecoin bukan lagi eksperimen—ini adalah infrastruktur keuangan masa depan yang sedang dibangun hari ini,” ungkap analis senior di firma riset kripto Chainalysis.

Selain itu, arus masuk ke produk investasi berbasis kripto tetap kuat:

Aset	Arus Masuk (15 Desember)
Bitcoin (BTC)	$522 juta
XRP	$245 juta

Hal ini memperkuat narasi bahwa meskipun terjadi koreksi jangka pendek, kepercayaan jangka panjang terhadap aset digital tetap solid.

BTC+1.5%
ETH+0.89%
USDT%
XRP+1.6%
SOL+3.3%

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa penyebab utama pertumbuhan stablecoin meski pasar kripto turun?

Investor menggunakan stablecoin sebagai tempat parkir dana sementara saat volatilitas tinggi. Ini strategi manajemen risiko, bukan tanda keluarnya modal dari ekosistem kripto.

Apakah semua stablecoin didukung 1:1 oleh aset fiat?

Tidak. Hanya stablecoin seperti USDT dan USDC yang diklaim didukung oleh cadangan fiat atau setara kas. Beberapa stablecoin bersifat algoritmik atau didukung aset kripto, yang membawa risiko depegging lebih tinggi.

Berapa persen pangsa pasar Tether (USDT) di antara stablecoin?

Per Desember 2025, Tether menguasai sekitar 60% dari total kapitalisasi pasar stablecoin global, menjadikannya yang paling dominan.

Apa dampak likuidasi $650 juta terhadap stabilitas pasar?

Likuidasi besar memperparah penurunan harga jangka pendek, tetapi tidak mengganggu fundamental jangka panjang. Justru mendorong konsolidasi dan peningkatan likuiditas di stablecoin.

Bagaimana peran Visa dalam adopsi stablecoin?

Visa meluncurkan layanan konsultasi stablecoin untuk membantu bank dan lembaga keuangan mengintegrasikan stablecoin ke dalam sistem pembayaran, mempercepat adopsi institusional secara global.