Peter Brandt Peringatkan Potensi Penurunan 80% Harga Bitcoin ke $25.240

Peter Brandt Peringatkan Potensi Penurunan 80% Harga Bitcoin ke $25.240

Pergerakan harga Bitcoin (BTC) akhir-akhir ini menunjukkan tekanan jual yang signifikan, dengan aset kripto terbesar dunia ini diperdagangkan di bawah level psikologis $90.000. Di tengah ketidakpastian pasar, analis veteran Peter Brandt mengeluarkan peringatan keras: kemungkinan penurunan hingga 80% dari puncak sebelumnya bisa membawa BTC menyentuh $25.240.

BTC+0.03%

Analisis Peter Brandt: Siklus Historis dan Proyeksi Bearish

Peter Brandt, trader berpengalaman lebih dari empat dekade, dikenal karena pendekatan berbasis pola chart klasik dan siklus pasar. Ia menekankan bahwa setiap bull run besar dalam sejarah Bitcoin diikuti oleh koreksi mendalam—sering kali mencapai 70–90% dari puncaknya.

Dengan asumsi puncak lokal terbaru berada di sekitar $126.200 (80% dari angka ini adalah $25.240), Brandt memperingatkan bahwa investor harus bersiap menghadapi volatilitas ekstrem. Menurutnya, euforia ritel saat ini mirip dengan fase akhir siklus sebelumnya, yang biasanya menjadi sinyal awal pembalikan arah tren.

  • Penurunan 80% bukan hal baru—terjadi pada 2014 (dari $1.160 ke $200) dan 2018 (dari $20.000 ke $3.200).
  • Brandt menilai likuiditas ritel sedang “overextended”, membuat pasar rentan terhadap aksi ambil untung besar-besaran.
  • Ia tidak menyarankan shorting, tetapi menekankan pentingnya manajemen risiko dan alokasi portofolio defensif.

Tekanan Jual dan Level Resistensi Kritis

Saat ini, Bitcoin menghadapi resistensi kuat di kisaran $93.000. Beberapa kali harga mencoba menembus level tersebut, namun selalu ditolak oleh aksi jual institusional maupun ritel.

Peran Investor Ritel dalam Tekanan Jual

Menurut data on-chain terbaru, alamat dompet ritel aktif menunjukkan peningkatan penjualan signifikan dalam dua minggu terakhir. Banyak dari mereka membeli BTC di atas $80.000 dan kini berada dalam posisi rugi, mendorong panic selling saat harga stagnan.

Analisis Teknis dari Captain Faibik

Market analyst terkenal Captain Faibik mencatat bahwa meski resistensi $93.000 masih bertahan, pengujangan berulang justru melemahkan struktur bearish. “Semakin sering level ini diuji tanpa breakout bersih, semakin besar peluang terjadinya false breakdown sebelum rally kuat,” ujarnya.

“Resistensi bukan tembok—itu jaring. Dan jaring itu mulai robek setelah cukup banyak tekanan dari bawah.” — Captain Faibik

Faktor Makroekonomi yang Mempengaruhi Harga BTC

Selain dinamika internal pasar kripto, faktor eksternal seperti kebijakan moneter global turut menentukan arah pergerakan Bitcoin dalam jangka pendek hingga menengah.

Data Inflasi AS dan Keputusan The Fed

Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk November diprediksi naik 3,1% year-over-year dan 0,4% month-over-month. Angka ini sangat penting karena akan memengaruhi ekspektasi suku bunga The Fed. Jika inflasi melambat, pasar berharap pemotongan suku bunga lebih cepat—kondisi yang biasanya bullish untuk aset berisiko seperti Bitcoin.

Kebijakan Bank of Japan (BOJ)

Pada 19 Desember, BOJ diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Sejarah menunjukkan bahwa setiap kenaikan suku bunga BOJ sejak 2016 diikuti penurunan harga Bitcoin sebesar 20–30% dalam 30–60 hari berikutnya.

Tahun Kenaikan Suku Bunga BOJ Penurunan Harga BTC Setelahnya
2016 -22%
2018 -28%
2022 (spekulatif) -25% (rata-rata historis)

Jika pola ini berulang, harga BTC bisa turun ke kisaran $70.000 bahkan sebelum mencapai skenario terburuk $25.240 ala Brandt.

Sinyal Akumulasi dari Michael Saylor

Di tengah sentimen negatif, CEO MicroStrategy Michael Saylor memberikan sinyal optimis. Melalui cuitan terbarunya, ia mengisyaratkan bahwa perusahaannya siap melakukan pembelian Bitcoin tambahan.

Saat ini, MicroStrategy memegang lebih dari 214.000 BTC—menjadikannya pemilik tunggal terbesar di dunia. Aksi akumulasi oleh entitas seperti ini sering kali menjadi fondasi bagi rally jangka panjang, meski tidak serta-merta mencegah koreksi jangka pendek.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa dasar prediksi Peter Brandt tentang penurunan 80%?

Prediksi tersebut didasarkan pada pola siklus historis Bitcoin, di mana setiap puncak bull run diikuti koreksi 70–90%. Brandt menggunakan analisis teknikal klasik dan data on-chain untuk mendukung pandangannya.

Apakah resistensi $93.000 benar-benar penting?

Ya. Level ini merupakan zona psikologis dan teknis utama. Breakout bersih di atas $93.000 dapat memicu rally menuju $100.000+, sementara kegagalan berulang bisa memperkuat tekanan jual.

Bagaimana kebijakan BOJ memengaruhi harga Bitcoin?

Kenaikan suku bunga BOJ cenderung memperkuat yen Jepang dan mengurangi likuiditas global, yang berdampak negatif pada aset berisiko seperti Bitcoin—terbukti dari penurunan 20–30% pasca-kenaikan suku bunga sebelumnya.

Apakah investor ritel benar-benar penyebab utama tekanan jual?

Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam transaksi keluar dari dompet ritel dalam dua pekan terakhir, terutama dari alamat yang membeli di atas $80.000—menandakan profit-taking atau cut-loss massal.

Mengapa Michael Saylor tetap optimis meski pasar bearish?

Saylor menganut strategi “buy and hold” jangka panjang. Baginya, volatilitas jangka pendek tidak relevan; yang penting adalah adopsi makro dan kelangkaan digital Bitcoin sebagai aset penyimpan nilai.

类似文章

0条评论

发表回复

您的邮箱地址不会被公开。 必填项已用 * 标注