BTC $84,999.00 -1.06%
ETH $2,792.39 -0.98%
XRP $1.81 -3.66%
ADA $0.35 -5.48%
SOL $117.70 -4.38%

Michael Saylor: Komputasi Kuantum Justru Perkuat Keamanan Bitcoin

Michael Saylor: Komputasi Kuantum Justru Perkuat Keamanan Bitcoin

Michael Saylor, Executive Chairman Strategy Inc., menantang narasi umum yang menyatakan bahwa komputasi kuantum mengancam keberadaan Bitcoin. Ia justru meyakini teknologi mutakhir ini akan memperkuat jaringan Bitcoin—baik dari sisi keamanan maupun kelangkaan pasokannya.

BTC-0.07%

Argumen Saylor: Komputasi Kuantum sebagai Penguat, Bukan Penghancur

Saylor berpendapat bahwa komputasi kuantum tidak akan "meretas" Bitcoin seperti yang dikhawatirkan banyak orang. Sebaliknya, ia melihat potensi teknologi ini untuk meningkatkan ketahanan kriptografi dan mendorong adopsi protokol keamanan generasi berikutnya di dalam ekosistem Bitcoin.

Ia juga menekankan bahwa peningkatan kemampuan komputasi global—termasuk kuantum—akan mempercepat pengembangan algoritma hash dan tanda tangan digital yang lebih tangguh, sehingga jaringan Bitcoin bisa berevolusi secara proaktif sebelum ancaman nyata muncul.

Kontroversi di Balik Ancaman Kuantum terhadap Bitcoin

Meski Saylor optimis, tidak semua pihak sepakat. Debat semakin memanas setelah Google meluncurkan chip kuantum Willow, yang diklaim mampu melakukan perhitungan kompleks dengan efisiensi luar biasa.

Pendapat yang Khawatir

Craig Gidney dari Google Quantum AI pernah menyatakan bahwa komputer kuantum di masa depan berpotensi memecahkan skema kriptografi berbasis kurva eliptik (ECDSA)—yang digunakan Bitcoin untuk mengamankan transaksi.

  • Analisis menunjukkan bahwa serangan kuantum terhadap kunci publik hanya mungkin jika kunci tersebut telah dipublikasikan di blockchain (misalnya saat transaksi keluar dilakukan).
  • Willy Woo, analis ternama, memperingatkan bahwa koin lama yang disimpan di alamat pay-to-public-key (P2PK)—bukan P2PKH—memang rentan karena kuncinya langsung terpapar.
  • Namun, mayoritas alamat Bitcoin modern menggunakan P2PKH atau native SegWit, yang menyembunyikan kunci publik hingga transaksi keluar dilakukan.

Dukungan dari Institusi Keuangan

Grayscale Investments mendukung pandangan Saylor. Dalam laporan terbarunya, mereka menyatakan bahwa dampak komputasi kuantum terhadap valuasi aset kripto masih sangat jauh—kemungkinan besar tidak akan terjadi dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.

“Komputasi kuantum bukan ancaman eksistensial bagi Bitcoin, melainkan katalis untuk inovasi keamanan berkelanjutan,” demikian kutipan dari laporan strategis Grayscale.

Mereka juga memproyeksikan pergeseran struktural dalam investasi aset digital pada 2026, didorong oleh permintaan akan penyimpan nilai alternatif dan kejelasan regulasi—faktor yang justru bisa mendorong Bitcoin mencapai rekor tertinggi baru.

Perbandingan Risiko: Alamat Lama vs. Modern

Tidak semua alamat Bitcoin memiliki tingkat kerentanan yang sama terhadap potensi serangan kuantum. Berikut ringkasan perbedaannya:

Jenis Alamat Risiko Kuantum Contoh Penggunaan
P2PK (Pay-to-Public-Key) Tinggi Alamat awal era Satoshi; koin lama yang belum pernah dipindahkan
P2PKH (Pay-to-Public-Key-Hash) Rendah Alamat umum (dimulai dengan '1')
SegWit (bech32) Sangat Rendah Alamat modern (dimulai dengan 'bc1')

Oleh karena itu, pengguna disarankan untuk memindahkan koin lama dari alamat P2PK ke alamat modern—bukan hanya untuk efisiensi biaya, tetapi juga mitigasi risiko jangka panjang.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa itu komputasi kuantum dan bagaimana hubungannya dengan Bitcoin?

Komputasi kuantum adalah teknologi komputasi berbasis prinsip mekanika kuantum yang mampu memproses data jauh lebih cepat daripada komputer klasik. Dalam konteks Bitcoin, kekhawatiran utama adalah kemampuannya memecahkan kriptografi ECDSA—namun ini masih teoretis dan membutuhkan ribuan qubit stabil, yang belum tersedia saat ini.

Apakah Bitcoin benar-benar aman dari serangan kuantum?

Bitcoin relatif aman selama pengguna menggunakan alamat modern (P2PKH atau SegWit). Risiko hanya signifikan untuk koin di alamat P2PK yang pernah melakukan transaksi keluar—karena kunci publiknya terpapar di blockchain.

Kapan komputasi kuantum bisa benar-benar mengancam Bitcoin?

Menurut perkiraan konservatif dari para ahli, dibutuhkan minimal 10–15 tahun lagi sebelum komputer kuantum mencapai kapasitas yang diperlukan untuk menyerang jaringan Bitcoin secara efektif—dan itu pun dengan asumsi tidak ada peningkatan protokol sebelumnya.

Apa yang bisa dilakukan komunitas Bitcoin jika ancaman kuantum menjadi nyata?

Komunitas dapat mengadopsi algoritma tanda tangan tahan kuantum (post-quantum cryptography) melalui soft fork atau hard fork. Proses ini sudah dibahas dalam penelitian akademis dan pengembangan protokol sejak bertahun-tahun lalu.

Mengapa Michael Saylor begitu yakin komputasi kuantum justru menguntungkan Bitcoin?

Saylor percaya bahwa kemajuan teknologi—termasuk kuantum—akan mempercepat evolusi keamanan digital dan memperkuat narasi Bitcoin sebagai aset langka yang tak tergantikan. Ia melihat ancaman sebagai dorongan alami untuk inovasi, bukan kehancuran.

Langkah Selanjutnya

Lanjutkan perjalanan belajarmu dengan artikel-artikel terkait:

Mulai Investasi Crypto

Jika kamu sudah siap memulai, ikuti panduan lengkap kami tentang cara membeli cryptocurrency dengan aman.

Panduan Membeli Crypto →

Disclaimer Risiko

Cryptocurrency adalah aset digital yang sangat volatil dan berisiko tinggi. Nilai crypto dapat naik atau turun drastis dalam waktu singkat. Investasi crypto bisa mengakibatkan kerugian total. CryptoEdu hanya menyediakan informasi edukasi umum dan BUKAN nasihat investasi.

Sebelum membuat keputusan investasi, konsultasikan dengan ahli keuangan bersertifikat. Tanggung jawab investasi sepenuhnya ada di tangan Anda.