Liquidity XRP Mengering: Volume Beli Kontrak Berjangka Anjlok 95,7% di Binance

Harga XRP kini berada di bawah level psikologis $2, mencerminkan tekanan pasar yang meluas terhadap aset kripto selain Bitcoin. Penurunan tajam dalam aktivitas perdagangan—baik di pasar spot maupun derivatif—menunjukkan melemahnya minat investor untuk mengambil risiko. Salah satu indikator paling mencolok adalah anjloknya volume beli oleh taker di Binance hingga 95,7% dalam beberapa bulan terakhir.

Penurunan Drastis Volume Beli di Pasar Derivatif

Salah satu sinyal paling mengkhawatirkan bagi XRP adalah kolapsnya volume beli agresif di pasar kontrak berjangka. Menurut data dari CryptoQuant, Taker Buy Volume XRP di Binance turun dari lebih dari $5,8 miliar pada Juli menjadi hanya sekitar $250 juta pada Desember—penurunan sebesar 95,7%.

Penurunan ini bukan sekadar fluktuasi biasa, melainkan mencerminkan:

• Erosi permintaan nyata: Investor tidak lagi membeli secara agresif, bahkan saat harga turun.
• Minimnya partisipasi trader aktif: Kurangnya likuiditas membuat volatilitas menurun dan peluang arbitrase menyempit.
• Konfirmasi bearish jangka menengah: Tanpa pembeli kuat, momentum penurunan sulit dibalikkan.

Konteks Pasar Makro dan Dominasi Bitcoin

Lingkungan pasar kripto secara keseluruhan sedang mengalami "risk-off", di mana modal mengalir deras ke aset paling likuid: Bitcoin. Fenomena ini dikenal sebagai "Bitcoin dominance surge", yang secara langsung merugikan altcoin seperti XRP.

Dampak pada Likuiditas XRP

Saat Bitcoin menyerap sebagian besar arus modal institusional dan ritel, altcoin kehilangan daya tarik. XRP, meskipun memiliki kasus penggunaan unik dalam sistem pembayaran lintas batas, tetap terkena imbas karena:

• Investor cenderung menghindari aset dengan volatilitas tinggi saat ketidakpastian meningkat.
• Regulasi AS terhadap Ripple masih menjadi bayangan yang menghambat adopsi institusional luas.
• Likuiditas derivatif XRP menyusut, sehingga spread harga melebar dan biaya transaksi naik.

Rasio Taker Buy/Sell XRP di Binance juga tetap negatif, menunjukkan dominasi penjual di pasar futures. Ini memperkuat narasi bahwa sentimen pasar masih sangat bearish.

Analisis Teknis: Momentum Bearish dan Level Kritis

Dari perspektif teknikal, XRP berada dalam tren turun jangka menengah. Harga kini berada di bawah rata-rata pergerakan (moving averages) 50-hari dan 200-hari, yang merupakan sinyal bearish klasik.

Beberapa pola teknis yang teramati:

• Pembentukan lower highs dan lower lows sejak Agustus 2025.
• Volume perdagangan menurun signifikan, menandakan kurangnya minat beli saat harga turun ("no dip-buying").
• Zona support utama berikutnya berada di kisaran $1,70–$1,80.

Untuk membalikkan tren bearish, XRP harus menembus kembali kisaran $2,30–$2,50 dengan volume perdagangan yang meningkat secara konsisten—tanda nyata pemulihan permintaan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa arti penurunan 95,7% volume beli di Binance?

Ini menunjukkan hampir tidak ada pembeli agresif yang masuk pasar futures XRP, mencerminkan rendahnya kepercayaan dan ekspektasi kenaikan harga jangka pendek.

Apakah XRP bisa pulih jika Bitcoin naik?

Tidak otomatis. Meski kenaikan Bitcoin sering memicu rally altcoin ("altseason"), XRP membutuhkan faktor pendorong spesifik seperti kejelasan regulasi atau adopsi institusional baru.

Mengapa likuiditas XRP penting bagi harganya?

Likuiditas rendah membuat harga mudah dimanipulasi dan spread perdagangan melebar, yang mengurangi minat trader profesional dan menambah volatilitas negatif.

Apa yang terjadi jika XRP tembus di bawah $1,70?

Penembusan di bawah $1,70 dapat memicu liquidasi massal dan target psikologis berikutnya di sekitar $1,50 atau bahkan $1,20, tergantung kondisi makro pasar kripto.

Bagaimana cara memantau likuiditas XRP secara real-time?

Anda bisa menggunakan platform seperti CryptoQuant, Glassnode, atau TradingView untuk melacak metrik seperti Taker Buy Volume, Open Interest, dan Order Book Depth di bursa utama seperti Binance.