Aliran Masuk Bitcoin ke Binance Anjlok: Paus Pasar Bertahan, Investor Ritel Justru Jual
Aliran Masuk Bitcoin ke Binance Anjlok: Paus Pasar Bertahan, Investor Ritel Justru Jual
Pergerakan besar di pasar Bitcoin kini menunjukkan perpecahan mencolok antara perilaku pemegang institusional dan investor ritel. Sementara paus—pemegang Bitcoin dalam jumlah besar—semakin enggan memasukkan asetnya ke bursa seperti Binance, justru investor ritel terus mengalirkan BTC mereka ke platform tersebut, menciptakan tekanan jual jangka pendek.
BTC+0.16%
Penurunan Tajam Aliran Masuk dari Wholecoiner
Istilah “wholecoiner” merujuk pada alamat dompet yang memegang minimal 1 BTC penuh. Data on-chain menunjukkan bahwa sejak akhir 2024, aliran masuk BTC dari kelompok ini ke Binance mengalami penurunan drastis.
- Rata-rata tahunan aliran masuk wholecoiner ke Binance hanya sekitar 6.500 BTC—terendah sejak 2018.
- Jumlah total BTC yang tersimpan di bursa turun signifikan dari 3,44 juta menjadi 2,49 juta BTC dalam periode terakhir.
- Penurunan pasokan likuid di bursa sering dianggap sebagai sinyal bullish karena mengurangi potensi tekanan jual mendadak.
Implikasi Strategis dari Akumulasi Jangka Panjang
Perilaku ini mencerminkan pergeseran mentalitas dari spekulasi jangka pendek ke strategi tahan jangka panjang. Salah satu contoh nyata adalah Michael Saylor melalui MicroStrategy, yang kini telah mengumpulkan 660.624 BTC dan dikabarkan bersiap untuk pembelian tambahan.
“Ketika paus berhenti menjual dan malah menyimpan, itu bukan hanya soal keyakinan—itu adalah komitmen terhadap nilai jangka panjang Bitcoin,” kata analis on-chain dari Glassnode.
Aktivitas Ritel yang Kontras
Sementara paus bertahan, investor ritel justru menunjukkan kecenderungan berlawanan. Dalam 24 jam terakhir, tercatat aliran bersih sebesar 1.208 BTC masuk ke bursa sentral (CEX) utama seperti Binance.
Hal ini menandakan potensi aksi ambil untung atau ketakutan terhadap volatilitas, terutama saat harga Bitcoin berfluktuasi antara $88.000 hingga $90.000—kini stabil di sekitar $89.500.
- Aliran masuk ritel bisa memicu volatilitas jangka pendek karena meningkatkan pasokan likuid.
- Namun, secara keseluruhan, selama 30 hari terakhir, CEX justru mencatat aliran keluar bersih sebesar 50.927 BTC, menunjukkan tren akumulasi lebih dominan.
Dampak Jangka Panjang terhadap Harga
Jika tren penurunan aliran masuk dari wholecoiner berlanjut, pasokan Bitcoin yang tersedia untuk diperdagangkan akan semakin langka. Kombinasi kelangkaan dan permintaan yang stabil atau meningkat berpotensi mendorong kenaikan harga dalam jangka panjang.
| Indikator | Wholecoiner (Institusional) | Investor Ritel |
|---|---|---|
| Aliran ke Bursa (30 hari) | Menurun tajam | Naik dalam 24 jam terakhir |
| Strategi Dominan | Tahan jangka panjang | Ambil untung / takut rugi |
| Dampak pada Pasar | Bullish jangka panjang | Volatilitas jangka pendek |
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa itu wholecoiner dalam konteks Bitcoin?
Wholecoiner adalah pemegang alamat dompet yang memiliki minimal 1 BTC utuh. Mereka sering dianggap sebagai investor serius dengan orientasi jangka panjang.
Mengapa penurunan BTC di bursa dianggap bullish?
Semakin sedikit BTC di bursa, semakin rendah pasokan yang siap dijual. Kelangkaan likuid ini bisa mendorong kenaikan harga jika permintaan tetap atau meningkat.
Apakah aktivitas ritel selalu negatif untuk harga Bitcoin?
Tidak selalu. Meski aliran masuk ritel ke bursa bisa picu jual jangka pendek, dalam skala besar, akumulasi ritel juga menunjukkan adopsi yang luas—faktor fundamental positif.
Berapa banyak BTC yang dimiliki MicroStrategy saat ini?
Perusahaan pimpinan Michael Saylor ini telah mengakumulasi 660.624 BTC, menjadikannya salah satu pemegang institusional terbesar di dunia.
Bagaimana cara melacak aliran BTC ke dan dari bursa?
Data on-chain dari platform seperti Glassnode, CryptoQuant, atau Santiment menyediakan metrik real-time tentang aliran masuk/keluar BTC dari bursa utama seperti Binance, Coinbase, dan Kraken.
[db:评论内容]